Minggu, 18 Januari 2015

Bahagia itu Sederhana



Bahagia itu sederhana, hingga terkadang kita tak sadar dan jadi lupa.
Bahagia itu sederhana seperti halnya tarikan nafas yang tidak pernah kita hitung.




Banyak diantara kita yang merasa atau men-judge dirinya tidak bahagia atau bahkan orang yang paling tidak bahagia.

Sebenarnya bahagia atau tidak kita sendiri yang memutuskan. Sadar atau tidak kita pasti pernah punya rasa iri hati.

Teman kita punya pasangan yang ganteng, kaya dan seakan punya segalanya. Dibanding kita sendiri jangankan pasangan yang mumpuni seperti dia, lah wong calon aja gak punya. Lalu kita banding-bandingkan dan muncullah perasaan tidak bahagia.

Tetangga kita baru saja beli motor baru lalu minggu depan mobil baru. Sedangkan kita, rumah saja masih kontrak. Setiap kali kita mengulang proses yang sama seperti diatas kita tidak akan pernah bahagia.

Saya sendiri merasa saya tidak bahagia. Kerjaan menumpuk, hampir selalu muncul masalah, pulang larut malam. liburan arhgg! sama sekali tidak tenang. itu mungkin satu dari banyak hal yang membuat saya tidak bahagia. Tapi banyak diantara kejadian tadi muncul perasaan bahagia yang tanpa kita sadari. seperti mungkin saat pulang kantor kita bisa duduk di dalam busway. Dijalan pulang mampir ke tempat makan favorite. sungguh kebahagiaan yang tanpa kita sadari. Pulang disambut ayah-ibu, adik-kakak, atau pasangan kita.

Bahagia itu sederhana. Asalkan kita mau berfikir sederhana sesekali. biarlah pasangan teman kita terlihat sempurna. karena sesempurnanya dia, bukanlah untuk kita. Biar saja tetangga kita bisa membeli macam-macam benda yang kita tidak bisa. Selama kita tidak kekurangan hal yang utama.

Hidup itu terlalu singkat apabila kita isi dengan iri hati yang membuat kita tidak bahagia.




-BlackWings-

2 komentar:

dan bahagia itu aku di beri kesempatan komen disini hehe... sukses ya

thx hendar, :) my pleasure too,